Kamis, 26 Januari 2012

Sepucuk Surat Motivasi Untuk Sahabat



                                
Dalam Sebuah Mimpi Menjadi Seorang Guru

Sahabat,
Meraih mimpi, harapan, dan cita-cita memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan, semangat yang tinggi, serta tak kenal putu asa.
Segala usaha yang kau lakukan tak akan pernah sia-sia. Asalkan kau melakukannya dengan penuh harapan untuk meraih mimpi-mimpimu.
Namun, ketika kau merasa hampa menghadapi hari-hari yang lewat begitu saja, janganlah langsung merasa putus asa dan tak mau berusaha.

Sahabatku yang mempunyai mimpi mulia,
Ketika kau masuk ke pintu-pintu sekolah memberikan sepenggal surat demi sebuah mimpi yang mulia, namun kau tak temukan hasil apa-apa, jangan kau langsung menghentikan mimpi-mimpimu. Teruslah kejar mimpi itu sampai kau mampu meraihnya suatu saat nanti. Percayalah bahwa pada akhirnya mimpi itu akan terwujud.
Pekerjaan demi pekerjaan kau lakukan demi mengisi kehampaan. Namun, lagi-lagi kau tersungkur dalam hal yang menjauhkanmu dari minpi-mimpimu. Lalu kau putus asa dan kembali hidup dalam kehampaan.

Sahabatku,
Janganlah kau terus hidup dengan merasakan kehampaan.  Mulailah hidupmu dengan sesuatu yang baru. Ciptakanlah hal-hal baru yang akan menjadikanmu lebih semangat tanpa harus menghilangkan mimpi-mimpimu.
Pernahkah kau merasakan ketenangan setelah berbagi cerita hidup dengan orang lain?
Nah, cobalah untuk menuangkan perasaanmu dalam sebuah kata-kata. Torehkanlah mimpi-mimpimu melalui tinta yang akan menjadikanmu lebih semangat menjalani masa-masa kritismu menghadapi kehampaan.
Tumpahkanlah segala rasa yang membebani hidupmu melaui goresan-goresan penamu. Biarkanlah penamu menari-nari bersama jari-jarimu yang indah. Maka kau akan temukan hal baru yang akan memotivasimu untuk bergerak kembali.
Ketika kau telah merampungkan sebuah karya melalui tinta indahmu, jangan kau sembunyikan dalam laci dan membiarkannya begitu saja. Tunjukkanlah pada orang lain, dan jangan merasa bahwa karyamu tak layak untuk dibaca teman-temanmu.

Sahabatku,
Menghasilkan suatu karya yang indah dan membaginya kepada orang lain adalah hal yang menakjubkan. Tanggapan-tanggapan orang akan menjadikanmu lebih termotivasi untuk selalu memperbaikinya. Jangan kau  tersinggung dengan tanggapan pedas, karena itu adalah boomerang  yang akan menjadikanmu lebih berani menghadapi hidup. Dengan boomerang itulah kau akan mampu menghasilkan karya-karya baru yang lebih indah dan bermanfaat.
Bermanfaat?? Ya, segala yang kau tulis pasti akan bermanfaat untuk orang lain. Bahkan tulisan-tulisanmu bisa dimanfaatkan oleh anak-anak atau remaja yang masih sekolah. Hal itu akan memicumu untuk terus menulis sesuatu yang mendidik dan dapat dimanfaatkan anak-anak sekolah.
Sahabatku,
Melalui goresan-goresan penamu yang bermanfaat itulah, sebenarnya kau sedang berbagi ilmu dengan orang lain. Sedangkan mimpimu menjadi seorang guru, sebagian mulai terwujud. Karena pada dasarnya, guru adalah orang yang sejatinya selalu membagikan ilmunya tanpa pamrih, orang yang mampu  memberikan hal-hal bermanfaat, orang yang mampu memberikan motivasi, dan orang yang mampu menghasilkan sebuah karya yang bisa menjadi referensi untuk orang lain.

Sahabatku yang masih menyimpan mimpinya.....
Lakukanlah yang terbaik untuk hidupmu, jangan terus hidup dengan rasa kehampaan yang akan menjadikanmu seorang pemimpi yang semu.

Kudus, 27 Januari 2012
NAJWA ASSHOFA

Harapan Sang Petani


Kelokan tanah, jadi sobat
Tertampak cangkul , telah berkarat
Kala surya mulai mendekat
Kepala serasa pekat,
Haus terasa menyekat
Yang tersisa hanyalah keringat

Dia...
Begitu tabah menyikapi
Seakan awak tiada terbebani
Meski...
Isak tangis tak  jua tertanggulangi

Tetapi...
Dia tampak riang hati
Jikalau indra mata memandangi,
Padi berseri di senja hari
Semilir angin membuatnya menari-nari
            Begitu indah menyenangkan hati
Dalam hati,
Hanya sebersit hasratnya
Yang tak sekadar harapan dan mimpinya
“meraih hasil tiada merugi”
Oh, Tuhan....
Dengarkanlah dia
Do’a petani untuk  kehidupannya

Kudus, 27 Januari 2010
Karya             : N. Azizah Af.
Kelas               : X-4 MA Nahdlatul Muslimin

Rawat Bumi

Seindah pelangi di senja hari
Seelok bunga bersei-seri
Membentang luas samudera
Sadarkan kepedulian kita
Akan keindahan dunia
            Tapi kini....
            Keindahan tak lagi sempurna
            Hanya tampak  kemuraman jiwa
Keserian yang terlalu hampa
Betapa pilu kini kurasa
Berlinang air mata
Setangkai pohon kucari
Kepedulian kuberi
Satu noktah di dada
Menyesaki kehidupan
Mengharap akan kesejukan
            Betapa indah dunia ini
Ketika Sang surya menyinari
Kurawat bumi
Menikmati sejuknya hati
Sepasang mata terasa tenang
Memandang alam penuh sayang

Kubangun raga
Kuhijaukan dunia
Tanpa keletihan kurasa
            Hijau bumiku, untuk cita-citaku.....

                                                        Kudus, 27 Januari 2010
Karya             : Fitria H.
Kelas               : X-4 MA Nahdlatul Muslimin

Pencakar Langit


Bagai pohon-pohon beton raksasa
Vertikal menembus angkasa
Menjadi kebanggaan kota metropolitan
Tolok ukur kesuksesan mereka
Bersinggasana di pinggiran kota
Berbaris  dan berjajar rapi
Para pencakar langit nan komersil
Penuh arti dan multifungsi
Para penguasa di pinggiran kota
Sebagai penanda sebuah kota
Tempat peristirahatan para bangsawan
Penjajah desa hingga binasa
                                                                 Kudus, 27 Januari 2010
Karya             : Faricha Zuliani
Kelas               : X-4 MA Nahdlatul Muslimin

Kamis, 19 Januari 2012

jumpa lagi

sudah lama aku tidak membuka blogku.... jumpa lagi in my blog... insyaAllah... aku akan rajin menulis lagi di sini...

salam hangat untuk teman2 semua...