Sabtu, 06 April 2013

Panggung Sekolah

Sebuah Lakon Remaja Berjudul "Panggung Sekolah" ini dipentaskan oleh Siswa-Siswi MA NU Tamrinut Thullab pada Acara Akhir Tahun Ajaran 2011-2012

Para Pemain

Sari                 Siswa
Rumi               Siswa
Mak Dum       Penjual di warung


Teguh             Siswa
Dani                Siswa
Edi                  Siswa

Pemain Figuran  (tampil sesekali)
Figuran 1       Siswa
 
BAGIAN 1

TERAS SEKOLAH. PAGI MENJELANG SIANG. PANGGUNG DI TATA LAYAKNYA TERAS, HANYA ADA SATU BANGKU DI DEKAT PINTU. SEDANGKAN DI SEBERANG ADA BEBERAPA SISWA YANG NONGKRONG DI WARUNG.
BACKSOUND : DARI DALAM KELAS  TERDENGAR SORAK-SORAI GEMBIRA.  PARA  SISWA LAIN MENYANYI SAMBIL MEMUKUL-MUKUL MEJA.

Wo wo wo…
Ayo muleh....ayo muleh....wetengku wes ngeleh...
Ya ya ya…
Ayo kita pulang....ayo kita pulang....
Ya ya ya  yuhu...
                            
(seorang pemain memasuki panggung sambil ngomel-ngomel sendiri dengan terlihat kesal)

SARI
Dasar ga tahu aturan! Jam kosong atau ga kosong sama saja. Sukanya minta pulang mulu....(lalu duduk di bangku dekat pintu dan berteriak ke arah kelas), hei....!!!! kalian bisa diam tidak sih?!! Berisik tau.......!!!!
(suasana mulai hening, tanpa sorak sorai siswa dari dalam kelas. Sari menggumam seperti sedang menghafalkan sesuatu)
           
John Dalton, J.J Thompson, dan.....(terdiam dan berpikir sejenak)
            John Dalton, J.J Thompson, dan.....
            John Dalton, J.J Thompson, dan..... siapa lagi sih selanjutnya? Aku lupa.....!!
Andai saja mereka tidak selalu bikin keributan di kelas, aku takkan sekesal ini, aku bisa belajar dengan tenang. Arrrgh.... menjengkelkan...!!! (bertambah kesal)

RUMI
(datang mengagetkan Sari)
Dorr! Lagi ngapain, Sar? Serius banget sih?
SARI
(terkejut dan hampir terjatuh dari kursi)
Kamu ga bisa pelan-pelan, ya? Ngagetin aja. Aku lagi menghafal nama-nama ilmuwan sebelum munculnya teori atom Niels Bohr.
RUMI
Duh...rajin banget. Lha udah hafal belum?

SARI
Aku lupa satu....Jengkel aku! Coba aja di kelas tadi cowok-cowok ga ribut. Aku bisa konsentrasi dengan baik.
RUMI
Hahaha....kamu ini kayak ga tahu kelakuan mereka aja. Mereka di kelas kan sukanya cari ribut, seenaknya sendiri, ga menghargai  guru, sering bolos, bahkan di saat jam pelajaran aja mereka dengan santai masih saja nongkrong di warung...pokoknya lengkap deh nakalnya..(sengaja mengeraskan suara sambil melirik ke arah beberapa siswa yang sedang nongkrong diwarung)
SARI
(mengernyitkan dahinya) Tumben kamu berani bicara seperti itu dengan keras? Kamu ga takut mereka dengerin omonganmu tadi?
RUMI
Ngapain juga takut. Tinggal bilang aja sama Kepsek. Paling-paling mereka ga berani. Hehehe.... Lha daripada diumpat kayak kamu? Ntar bisa cepet tua lho....aduh...ga mau deh....(berbalik melenggang menuju tepi teras dengan gayanya yang kemayu)
(Tiba-tiba datang Edi mendekati mereka berjalan dengan gaya sok cool.)

EDI
(meletakkan kedua tangannya di pinggang 
Heh..! bicara apa kamu tadi, Rum? Seenaknya saja ngomongin kami.

RUMI
(mendekati Edi tanpa rasa takut)
Emangnya kenapa, hah? Masalah buat Loe....???? (berbicara seperti gayanya soimah)

EDI
(merasa geram dengan ucapan Rumi)
Ya!! Itu masalah buat gue....!! berani loe?

RUMI
Bener kan yang aku omongin tadi? Kalian itu di sekolah seenaknya saja, ga menghargai guru yang mengajar, suka bolos, seenaknya saja nongkrong di warung pada jam pelajaran... kalian ga takut dengan karma?

EDI
Ha?  Karma apa? Kamu kira aku takut dengan omonganmu itu?

SARI
(mencoba menengahi)
Hei...! kalian ini apa-apaan sih?

EDI dan RUMI
(serentak membentak Sari)
Diam aja kamu, Sar!
(Sari bengong terdiam tak berani berkata lagi)
Backsound: tiba-tiba terdengar suara motor berhenti. SARI dan RUMI serentak menoleh bersamaan saling berpandangan. EDI pun celingukan mencari sumber suara motor tersebut.
RUMI
Sar, sepertinya Pak Dodi sudah datang. Gimana nih, aku belum persiapan apa-apa. Apa nanti jadi ulangan harian Kimia? Sar, bantuin aku ya nanti....hehe...Sari kan pinter... (mendekati Sari untuk mencoba merayunya)
SARI
Idiihh.....enak aja...ogah... kerjakan sendiri aja. (menjauhi Rumi dan berjalan menuju kelas)

Sementara SARI dan RUMI menuju kelas (menuruni panggung), EDI malah dengan santainya berjalan menghampiri teman-temannya yang masih nongkrong di warung seberang.


BAGIAN 2
SETTING PANGGUNG BERUBAH MENJADI SEBUAH WARUNG KECIL YANG HANYA ADA SEBUAH MEJA DAN BANGKU. SEMENTARA DI ATAS MEJA TERDAPAT BEBERAPA MAKANAN-MAKANAN RINGAN.

(Mak Dum sedang menata mejanya dan membersihkan sisa-sisa jajan)

EDI
Eh,  Bro...Kimia katanya ulangan harian, ya? Kalian masuk kelas ga?

DANI
Males ah, enakan di sini. Males mikir aku.

TEGUH
Aku juga males.

EDI
Ya, sudah aku juga ga masuk. BeTeWe, aku kok kesel ngomong Bahasa Indonesia, Bro...Ganti boso jowo wae, yow....

DANI dan TEGUH
(serentak tertawa bersamaan)
Hahaha.... Gayamu mbok campur-campur Bahasa Inggris kok. Mulane kesel. Emange opo kui BeTeWe?? Mudeng pow ra?

EDI
(cengengesan)
Eh, mengko nek Pak Dodi mrene piye?

TEGUH
Lha piye? Biasane juga dewe nyantai-nyantai wae. Nek diparani juga biasane kan podo mlayu ning mburi omah iki, to?

(Mak Dum yang sedari tadi bersih-bersih, mendengar pembicaraan mereka bertiga. Tiba-tiba dia angkat bicara)

MAK DUM
Nang...Nang...podo niata sekolah tah ora? Sekolah kok sak karepe dewe. Wayah masuk kelas iseh jajan, karo guru ga duwe unggah ungguh. Arep dadi opo kwe, Nang....?
Ora mesakke Bapakmu? Wis disekolahke tenanan kok ngene iki.

EDI
Halah, Mak....Mak.... Dadi opo-opo iso aku...

MAK DUM
Gayamu muni dadi opo-opo iso.... Titeni besok kwe, Nang... Bakal ngrasakno dewe akibate. Ngendikane guru kie mandi, Nang.. Ati-ati karo ucapan lan kelakuanmu karo Guru.

TEGUH dan DONI
Halah, Mak….Cerewet ah…

(tiba-tiba seorang teman lelaki keluar dari kelas dan memanggil-manggil mereka bertiga)

FIGURAN
Woi…..cepetan masuk. Kalian dipanggil Pak Dodi. Kalau tidak segera masuk, nilai ulangan harian kalian akan langsung diberi NOL….

TEGUH
Karepe…

FIGURAN
Huft…Ya sudah.. (berbalik kemudian masuk kembali/menuruni panggung)

EDI
Ancaman macam apa itu? Nilai NOL? Ora wedi…..

(sepertinya beberapa siswa sudah ada yang selesai mengerjakan ulangan, Sari dan Rumi keluar dan pergi mendekati warung)

RUMI
(marah-marah kepada mereka bertiga)
Heh ! kalian itu bener-bener ga tahu aturan, ya ? kelakuan kalian membuat kami jengah.

EDI
Ngapain juga kamu ngurusi kami? Emangnya….Masalah buat loe? (membalas Rumi dengan bergaya seperti so imah)

RUMI dan SARI
Ya! Masalah buat Gue!! Dan masalah besar buat kelas kita. Puas Loe?!

DANI
Kelas kita? Apa urusannya? (menoleh ke arah Rumi dan Sari sambil ngemil jajannya)

SARI
(mendesah pelan-pelan)
Huft… Sabar…sabar…

Hei, kalian sadar  ga sih? Kelakuan kalian itu menjelekkan nama kelas kita, dan juga menjelekkan nama madrasah kita. Lihatlah di sekitar kalian. Apa kalian tidak malu diperhatikan masyarakat? Sekolah kok seenaknya saja.

RUMI
(berusaha menambahi)
Heem, bener…nama baik madrasah kita bergantung pada kelakuan kita. Sedangkan kalian lihat? Kelakuan kalian tidak mencerminkan sikap yang baik. Bahkan dengan guru saja kalian tidak punya unggah-ungguh. Ckckckck…. Hati-hati kalian…

SARI
Dengarlah kalian! Orang-orang yang berhasil dan sukses dalam menuntut ilmu adalah orang-orang yang menghormati ilmu dan menghormati guru. Jika kalian tidak bisa menghormati keduanya maka ingatlah… Kegagalanlah yang akan kalian dapatkan.

(TEGUH, EDI, dan DANI melongo kemudian serentak berkata)
Apa benar yang kalian katakan?

EDI
Bro…aku kok merinding..gimana kalau kita nanti jadi pengemis, jadi pengangguran… jadi orang gagal dalam hidup?

TEGUH
Iya, nih…aku juga..

DANI
(berusaha membantah)
Sar, ga usah menakut-nakuti kami deh…

SARI
Aku tidak menakuti kalian. Ini benar adanya…

RUMI
Hahaha...makanya jadi murid tuh yang bener…dengarkan apa kata Guru. Dibilangin malah  ga percaya..

EDI
Bro, aku mau masuk kelas dulu… Aku takut, Bro…

TEGUH
Aku juga..
(mereka berdua lari menuruni tangga hendak memasuki kelas)

DANI
(berlari mengikuti Edi  dan Teguh)
Woi…. Enteni…aku melu, bro….

SARI dan RUMI
(berkata serentak)
Alhamdulillah…..Semoga mereka tidak mengulangi lagi perbuatan nakal mereka. Amiin……

(terdengar suara drum dipukul dua kali. Tanda telah berakhir. Semua pemain naik ke panggung dan memberi salam kepada para Hadirin)

SELESAI

Kudus, 25 Maret 2012
By FS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar