Sebuah Lakon Remaja Berjudul "Panggung Sekolah" ini dipentaskan oleh Siswa-Siswi MA NU Tamrinut Thullab pada Acara Akhir Tahun Ajaran 2011-2012
Para Pemain
Sari Siswa
Rumi Siswa
Mak Dum Penjual di warung
Teguh Siswa
Dani Siswa
Edi Siswa
Pemain Figuran (tampil
sesekali)
Figuran 1 Siswa
BAGIAN 1
TERAS SEKOLAH. PAGI MENJELANG SIANG. PANGGUNG DI TATA LAYAKNYA TERAS, HANYA ADA SATU BANGKU DI DEKAT PINTU. SEDANGKAN DI SEBERANG ADA BEBERAPA SISWA YANG
NONGKRONG DI WARUNG.
BACKSOUND : DARI DALAM KELAS TERDENGAR SORAK-SORAI GEMBIRA. PARA SISWA LAIN MENYANYI SAMBIL MEMUKUL-MUKUL MEJA.
Wo wo wo…
Ayo muleh....ayo
muleh....wetengku wes ngeleh...
Ya ya ya…
Ayo kita pulang....ayo kita pulang....
Ya ya ya yuhu...
SARI
Dasar ga tahu aturan! Jam kosong
atau ga kosong sama saja. Sukanya minta pulang mulu....(lalu duduk di
bangku dekat pintu dan berteriak ke arah kelas), hei....!!!! kalian bisa
diam tidak sih?!! Berisik tau.......!!!!
(suasana mulai hening, tanpa
sorak sorai siswa dari dalam kelas. Sari menggumam seperti sedang menghafalkan
sesuatu)
John Dalton, J.J Thompson,
dan.....(terdiam dan berpikir sejenak)
John Dalton, J.J Thompson, dan.....
John Dalton, J.J Thompson, dan..... siapa lagi sih
selanjutnya? Aku lupa.....!!
Andai saja
mereka tidak selalu bikin keributan di kelas, aku takkan sekesal ini, aku bisa
belajar dengan tenang. Arrrgh.... menjengkelkan...!!! (bertambah kesal)
RUMI
(datang mengagetkan Sari)
Dorr! Lagi ngapain, Sar? Serius
banget sih?
SARI
(terkejut dan hampir terjatuh
dari kursi)
Kamu ga bisa pelan-pelan, ya?
Ngagetin aja. Aku lagi menghafal nama-nama ilmuwan sebelum munculnya teori atom
Niels Bohr.
RUMI
Duh...rajin banget. Lha udah
hafal belum?
SARI
Aku lupa satu....Jengkel aku!
Coba aja di kelas tadi cowok-cowok ga ribut. Aku bisa konsentrasi dengan baik.
RUMI
Hahaha....kamu
ini kayak ga tahu kelakuan mereka aja. Mereka di kelas kan sukanya cari ribut,
seenaknya sendiri, ga menghargai guru, sering
bolos, bahkan di saat jam pelajaran aja mereka dengan santai masih saja
nongkrong di warung...pokoknya lengkap deh nakalnya..(sengaja mengeraskan
suara sambil melirik ke arah beberapa siswa yang sedang nongkrong diwarung)
SARI
(mengernyitkan dahinya) Tumben
kamu berani bicara seperti itu dengan keras? Kamu ga takut mereka dengerin
omonganmu tadi?
RUMI
Ngapain juga takut. Tinggal
bilang aja sama Kepsek. Paling-paling mereka ga berani. Hehehe.... Lha daripada
diumpat kayak kamu? Ntar bisa cepet tua lho....aduh...ga mau deh....(berbalik
melenggang menuju tepi teras dengan gayanya yang kemayu)
(Tiba-tiba datang Edi mendekati mereka berjalan dengan gaya sok cool.)
EDI
(meletakkan kedua tangannya di pinggang
Heh..! bicara apa kamu tadi, Rum? Seenaknya saja
ngomongin kami.
RUMI
(mendekati Edi tanpa rasa takut)
Emangnya kenapa, hah? Masalah buat Loe....???? (berbicara
seperti gayanya soimah)
EDI
(merasa geram dengan ucapan Rumi)
Ya!! Itu masalah buat gue....!! berani loe?
RUMI
Bener kan yang aku omongin tadi? Kalian itu di sekolah
seenaknya saja, ga menghargai guru yang mengajar, suka bolos, seenaknya saja
nongkrong di warung pada jam pelajaran... kalian ga takut dengan karma?
EDI
Ha? Karma apa?
Kamu kira aku takut dengan omonganmu itu?
SARI
(mencoba menengahi)
Hei...! kalian ini apa-apaan sih?
EDI dan RUMI
(serentak membentak Sari)
Diam aja kamu, Sar!
(Sari bengong terdiam tak berani berkata lagi)
Backsound: tiba-tiba terdengar suara motor berhenti.
SARI dan RUMI serentak menoleh bersamaan saling berpandangan. EDI pun
celingukan mencari sumber suara motor tersebut.
RUMI
Sar, sepertinya Pak Dodi sudah datang. Gimana nih, aku
belum persiapan apa-apa. Apa nanti jadi ulangan harian Kimia? Sar, bantuin aku
ya nanti....hehe...Sari kan pinter... (mendekati Sari untuk mencoba
merayunya)
SARI
Idiihh.....enak aja...ogah... kerjakan sendiri aja. (menjauhi
Rumi dan berjalan menuju kelas)
Sementara SARI dan RUMI menuju kelas (menuruni panggung),
EDI malah dengan santainya berjalan menghampiri teman-temannya yang masih
nongkrong di warung seberang.
BAGIAN 2
SETTING PANGGUNG BERUBAH MENJADI SEBUAH WARUNG KECIL YANG
HANYA ADA SEBUAH MEJA DAN BANGKU. SEMENTARA DI ATAS MEJA TERDAPAT BEBERAPA
MAKANAN-MAKANAN RINGAN.
(Mak Dum sedang menata mejanya dan membersihkan sisa-sisa
jajan)
EDI
Eh, Bro...Kimia
katanya ulangan harian, ya? Kalian masuk kelas ga?
DANI
Males ah, enakan di sini. Males mikir aku.
TEGUH
Aku juga males.
EDI
Ya, sudah aku juga ga masuk. BeTeWe, aku kok kesel
ngomong Bahasa Indonesia, Bro...Ganti boso jowo wae, yow....
DANI dan TEGUH
(serentak tertawa bersamaan)
Hahaha.... Gayamu mbok campur-campur Bahasa Inggris kok.
Mulane kesel. Emange opo kui BeTeWe?? Mudeng pow ra?
EDI
(cengengesan)
Eh, mengko nek Pak Dodi mrene piye?
TEGUH
Lha piye? Biasane juga dewe nyantai-nyantai wae. Nek
diparani juga biasane kan podo mlayu ning mburi omah iki, to?
(Mak Dum yang sedari tadi bersih-bersih, mendengar
pembicaraan mereka bertiga. Tiba-tiba dia angkat bicara)
MAK DUM
Nang...Nang...podo niata sekolah tah ora? Sekolah kok sak
karepe dewe. Wayah masuk kelas iseh jajan, karo guru ga duwe unggah ungguh.
Arep dadi opo kwe, Nang....?
Ora mesakke Bapakmu? Wis disekolahke tenanan kok ngene
iki.
EDI
Halah, Mak....Mak.... Dadi opo-opo iso aku...
MAK DUM
Gayamu muni dadi opo-opo iso.... Titeni besok kwe,
Nang... Bakal ngrasakno dewe akibate. Ngendikane guru kie mandi, Nang.. Ati-ati
karo ucapan lan kelakuanmu karo Guru.
TEGUH dan DONI
Halah,
Mak….Cerewet ah…
(tiba-tiba
seorang teman lelaki keluar dari kelas dan memanggil-manggil mereka bertiga)
FIGURAN
Woi…..cepetan
masuk. Kalian dipanggil Pak Dodi. Kalau tidak segera masuk, nilai ulangan
harian kalian akan langsung diberi NOL….
TEGUH
Karepe…
FIGURAN
Huft…Ya
sudah.. (berbalik kemudian
masuk kembali/menuruni panggung)
EDI
Ancaman macam apa itu? Nilai NOL? Ora wedi…..
(sepertinya beberapa siswa sudah ada yang selesai mengerjakan
ulangan, Sari dan Rumi keluar dan pergi mendekati warung)
RUMI
(marah-marah
kepada mereka bertiga)
Heh !
kalian itu bener-bener ga tahu aturan, ya ? kelakuan kalian membuat kami
jengah.
EDI
Ngapain
juga kamu ngurusi kami? Emangnya….Masalah buat loe? (membalas
Rumi dengan bergaya seperti so imah)
RUMI dan SARI
Ya!
Masalah buat Gue!! Dan masalah besar buat kelas kita. Puas Loe?!
DANI
Kelas
kita? Apa urusannya? (menoleh ke arah Rumi dan Sari sambil ngemil jajannya)
SARI
(mendesah pelan-pelan)
Huft… Sabar…sabar…
Hei,
kalian sadar ga sih? Kelakuan kalian itu
menjelekkan nama kelas kita, dan juga menjelekkan nama madrasah kita. Lihatlah
di sekitar kalian. Apa kalian tidak malu diperhatikan masyarakat? Sekolah kok
seenaknya saja.
RUMI
(berusaha
menambahi)
Heem,
bener…nama baik madrasah kita bergantung pada kelakuan kita. Sedangkan kalian
lihat? Kelakuan kalian tidak mencerminkan sikap yang baik. Bahkan dengan guru
saja kalian tidak
punya unggah-ungguh. Ckckckck…. Hati-hati kalian…
SARI
Dengarlah
kalian! Orang-orang yang berhasil dan sukses dalam menuntut ilmu adalah
orang-orang yang menghormati ilmu dan menghormati guru. Jika kalian tidak bisa
menghormati keduanya maka ingatlah… Kegagalanlah yang akan kalian dapatkan.
(TEGUH,
EDI, dan DANI melongo kemudian serentak berkata)
Apa
benar yang kalian katakan?
EDI
Bro…aku
kok merinding..gimana kalau kita nanti jadi pengemis, jadi pengangguran… jadi
orang gagal dalam hidup?
TEGUH
Iya,
nih…aku juga..
DANI
(berusaha membantah)
Sar, ga
usah menakut-nakuti kami deh…
SARI
Aku
tidak menakuti kalian. Ini benar adanya…
RUMI
Hahaha...makanya
jadi murid tuh yang bener…dengarkan apa kata Guru. Dibilangin malah
ga percaya..
EDI
Bro, aku mau masuk kelas dulu… Aku
takut, Bro…
TEGUH
Aku
juga..
(mereka berdua lari menuruni tangga hendak memasuki
kelas)
DANI
(berlari mengikuti Edi
dan Teguh)
Woi…. Enteni…aku melu, bro….
SARI dan RUMI
(berkata serentak)
Alhamdulillah…..Semoga mereka tidak mengulangi lagi
perbuatan nakal mereka. Amiin……
(terdengar suara drum dipukul dua kali. Tanda telah
berakhir. Semua pemain naik ke panggung dan memberi salam
kepada para Hadirin)
SELESAI
Kudus, 25 Maret 2012
By FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar