Kelokan tanah, jadi sobat
Tertampak cangkul , telah berkarat
Kala surya mulai mendekat
Kepala serasa pekat,
Haus terasa menyekat
Yang tersisa hanyalah keringat
Dia...
Begitu tabah menyikapi
Seakan awak tiada terbebani
Meski...
Isak tangis tak jua tertanggulangi
Tetapi...
Dia tampak riang hati
Jikalau indra mata memandangi,
Padi berseri di senja hari
Semilir angin membuatnya menari-nari
Begitu indah menyenangkan hati
Dalam hati,
Hanya sebersit hasratnya
Yang tak sekadar harapan dan mimpinya
“meraih hasil tiada merugi”
Oh, Tuhan....
Dengarkanlah dia
Do’a petani untuk kehidupannya
Kudus, 27 Januari 2010
Karya : N. Azizah Af.
Kelas : X-4 MA Nahdlatul Muslimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar